PKB yang saya pahami (1).
Sebagaimana sebuah produk,Partai Kebangkitan Bangsa sebagai partai politik hadir di tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara adalah produk dari peristiwa reformasi
di tahun 1998. Saat itu,Rezim pemerintahan orde baru di simpulkan telah menjauh dari cita-cita awal berdirinya Republik ini,
Korupsi,Kolusi dan Nepotime (KKN) menjadi pekik perjuangan para demonstran yang berakhir dengan tumbangnya rezim. Partai Kebangkitan Bangsa sebagai ‘anak reformasi’ tentu memiliki mandat sejarah, bahwa korupsi,kolusi dan nepotisme warisan rezim orde baru mutlak harus di jauhkan dari proses bernegara, parasit demokrasi inilah yang akhirnya menjadikan negara absen atas warganya untuk bisa memenuhi hak-hak dasarnya.
Lantas bagaimana dengan eksistensi Partai Kebangkitan Bangsa?
Indonesia pasca Reformasi adalah negara penganut sistem demokrasi dengan multi Partai, pilar demokrasi utama yang bernama Partai Politik cukup banyak, dan untuk mengenali Partai Kebangkitan Bangsa tentu harus di periksa dokumen pemikiran pendiri PKB sebagai pintu masuk kenapa Partai ini didirikan. Salah satu dokumen otentik yang bisa di baca adalah 9 point Mabda’ Siyasyi Partai Kebangkitan Bangsa sebagai rujukan mengenali lebih dalam PKB dan membedakan dengan Partai Politik lain nya. Apa itu Mabda’ Siyasyi PKB?
Mabda’ adalah masdar mim dari kata bada’a yabda’u bad’an wa mabda’an yang memiliki arti asas atau pondasi, Mabda’ Siyasyi PKB bisa di artikan sebagai pondasi PKB. Sebagai sebuah pondasi tentu ia adalah unsur utama kuatnya rancang bangun Partai Kebangkitan Bangsa. Ada 9 point Mabda’ Siyasyi Partai Kebangkitan Bangsa. Mari kita sama-sama memeriksanya satu persatu.
Point (1) ; Cita-cita proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia adalah terwujudnya suatu bangsa yang merdeka,bersatu,adil dan makmur, sejahtera lahir dan batin, bermartabat dan sederajat dengan bangsa lain di dunia, serta mampu mewujudkan suatu pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia menuju tercapainya kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa,keadilan sosial dan menjamin terpenuhinya hak asasi manusia serta ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Pondasi pertama yang di catatkan PKB dalam mabda’ Siyasyi nya adalah mandat sejarah kenapa republik ini berdiri, bahwa Indonesia memproklamirkan diri sebagai Negara Bangsa yang berdaulat lepas dari tirani kolonial kala itu semata didorong oleh cita-cita besar. Sebagaimana tertulis dalam mabda’ Siyasyi PKB diatas, bahwa hadirnya PKB ikut berkontribusi dalam perjuangan mewujudkan pemerintahan yang mensejahterakan warganya dengan menjaminkan terpenuhinya hak-hak dasar warga negara secara berkeadilan. Lamanya negri ini terjajah tentu berdampak pada mentalitas dan karakter warga bangsanya, bengis dan kejam nya sistem koloni Belanda sebagai negara penjajah saat itu menjadi alasan yang menguatkan dan pempersatukan putra-putri pribumi untuk melawan, spirit melawan dan berjuang untuk keluar dari ketertindasan saat ini hampir sulit untuk kita sepakati kembali menjadi cara pandang dan cita cita perjuangan, bisa jadi karna Republik ini sudah tidak di jajah lagi.
Indonesia sebagai bangsa yang merdeka warganya tidak dituntut untuk berjuang angkat senjata, begitu faktanya. Kalau kita perdalam bahwa tata kelola negara yang merdeka bernama Indonesia ini masih belum cukup signifikan memenuhi cita-cita proklamasinya itu juga fakta lainnya, disinilah kemudian kita warga negara masih tetap di tuntut untuk berjuang kendati tidak dengan cara angkat senjata. Perjuangan kita setidaknya adalah ikut berkontribusi dalam terselenggaranya pemerintahan yang efektif memenuhi setidaknya hak-hak dasar warga masyarakatnya. Disinilah kemudian persinggungan PKB sebagai Partai Politik, ia adalah Pilar tegaknya Demokrasi sebagai sebuah sistem bernegara yang dianut oleh Indonesia. Demokrasi Partisan ini kemudian melahirkan regulasi yang bernama Pemilihan Umum, dilaksanakan setidaknya sekali dalam 5 tahun, dan pemilu berlangsung dengan tata cara yang sudah di atur dalam peraturan perundang-undangan. Kalau masih di temukan kesimpulan warga masyarakat yang berstatus pemilih pada pemilu 5 tahunan yang mempersepsikan bahwa semua Parpol peserta pemilu adalah sama,tentu ini adalah kesimpulan yang cacat secara epidemiologis, karena setiap Partai didirikan dengan motif dan motifasi yang berbeda beda, dan Partai Kebangkitan Bangsa berdiri dengan motivasi yang setidaknya bisa di lihat dari Mabda’ Siyasyi nya. (Bersambung)